SINOPSIS
I, Frankenstein dimulai dengan sebuah narasi yang akan mengingatkan penontonnya mengenai bagaimana plot orisinal dari kisah Frankenstein yang ditulis oleh Shelley: Dr. Victor Frankenstein (Aden Young) berusaha untuk membentuk sebuah manusia baru dengan menyatukan potongan-potongan tubuh manusia yang telah meninggal dunia. It works! Dengan beberapa formula ilmiah yang diterapkannya, Dr. Victor Frankenstein berhasil menciptakan sesosok manusia baru (Aaron Eckhart). Sayangnya, melihat sosok manusia baru yang ia ciptakan terlihat begitu buruk dan lebih layak untuk disebut sebagai monster, Dr. Victor Frankeinstein lantas meninggalkannya begitu saja. Dendam, sang monster lantas membunuh istri Dr. Victor Frankenstein, Elizabeth (Virginie Le Brun). Dr. Victor Frankenstein tidak tinggal diam. Ia kemudian berusaha membunuh makhluk yang telah diciptakannya. Niat tersebut gagal ketika malaikat kematian justru datang menjemputnya terlebih dahulu.
Dan barulah kisah I, Frankenstein benar-benar dimulai. Setelah mendapatkan penyerangan dari beberapa kaum setan, sang monster diselamatkan oleh dua orang punggawa kaum gargoyle yang kemudian membawanya ke hadapan ratu mereka, Lenore (Miranda Otto). Oleh Lenore, sang monster kemudian diberi nama Adam. Lenore juga menjelaskan mengenai asal-usul pertempuran yang telah berlangsung ratusan tahun antara kaum setan dengan kaum gargoyle – dimana gargoyle berusaha untuk melindungi manusia yang ada di muka Bumi dari gangguan para setan. Lenore kemudian meminta Adam untuk bergabung bersama dengan pasukannya – sebuah permintaan yang sayangnya kemudian ditolak mentah-mentah oleh monster tersebut. Ratusan tahun berlalu, Adam masih mempertahankan kesendiriannya tersebut. Namun, ketika mengetahui bahwa Pangeran Setan, Naberius (Bill Nighy), sedang menyusun rencana untuk mengambil alih Bumi dari tangan manusia, Adam akhirnya mengunjungi Lenore dan memberikan bantuannya pada gargoyle.
PENDAPAT
I, Frankenstein berjalan murni dengan hanya mengandalkan kemampuan tim produksinya untuk menghadirkan tata visual efek dan desain produksi yang masih cukup layak untuk diberikan kredit lebih. Stuart Beattie juga layak diberikan kredit karena, setidaknya, ia menghadirkan filmnya dengan ritme penceritaan cepat yang memang sesuai dengan jalan cerita yang ingin ia hadirkan.