SINOPSIS
Di masa depan, tepatnya pada tahun 2029, sebuah komputer yang memiliki kesadaran bernama Skynet makin kewalahan menghadapi kelompok pemberontak pimpinan John Connor yang melawan kesemena-menaan kelompok mesin, sehingga mengirim robot T-800 ke tahun 1984 untuk membunuh Sarah, ibu John sebelum John lahir. Namun T-800 gagal melakukan tugasnya.
Kisah tersebut tentunya sudah familiar bagi penggemar saga "The Terminator" yang merupakan karya gemilang sutradara James Cameron pada tahun 1984. Tidak heran jika banyak film-film peniru "Terminator" bermunculan namun tidak satupun bisa menyamainya. Akhirnya kerinduan para penggemar film tersebut dijawab oleh Cameron sendiri yang lalu mengarahkan sekuelnya "Terminator 2: The Judgement Day" pada tahun 1992.
Kini dalam sekuel ini, Skynet kembali mengirim robot yang kali ini lebih canggih yaitu, T-1000 (Robert Patrick) yang diciptakan dari logam cair. Begitu canggihnya T-1000 itu karena mampu meniru segalanya yang ada di sekelilingnya seperti lantai atau orang lain berkat logam cair itu mampu berubah sesuai kemauannya. Selain itu, tampaknya tidak satupun senjata berat dapat menghentikannya. Tidak heran jika T-1000 jauh lebih berbahaya daripada T-800. T-1000 dikirim ke tahun 1995 untuk membunuh John Connor yang kini telah berusia 10 tahun (Edward Furlong).
Untunglah pihak pemberontak mengetahui rencana Skynet dan mengirim penolong yang ternyata adalah T-800 (Arnold Schwarzenegger) yang telah diprogram ulang untuk menolong John dan Sarah dari ancaman T-1000. T-1000 yang dalam sosok polisi hampir saja berhasil membunuh John jika saja tidak ditolong oleh T-800. Setelah melihat sendiri T-800 dan T-1000, akhirnya John sadar bahwa ibunya, Sarah Connor (Linda Hamilton) tidak gila seperti sangkaan orang.
Lantaran Sarah percaya ada robot pembunuh dari masa depan berusaha membunuhnya dan putranya, sehingga ia dianggap gila dan dimasukkan ke rumah sakit jiwa. John dan T-800 segera menyelamatkan sarah sebelum T-1000 berhasil mencapainya. Setelah bebas dari rumah sakit jiwa itu, Sarah berencana membunuh Dr. Miles Bennett Dyson (Joe Morton), ilmuwan dari perusahaan Cyberdine, yang mengembangkan sistem komputer cerdas berdasarkan potongan chip yang tersisa dari robot T-800 yang pertama. Sarah percaya jika ia membunuh Dr. Dyson, maka Skynet tidak akan tercipta sehingga tidak akkan pernah terjadi perang nuklir yang menghancurkan peradaban manusia.
Benarkah rencana Sarah itu cukup beralasan? Akankah John dan T-800 mengikuti kemauan Sarah untukm membunuh Dr. Dyson? Ataukah ada rencana lebih baik dari itu?
Kisah tersebut tentunya sudah familiar bagi penggemar saga "The Terminator" yang merupakan karya gemilang sutradara James Cameron pada tahun 1984. Tidak heran jika banyak film-film peniru "Terminator" bermunculan namun tidak satupun bisa menyamainya. Akhirnya kerinduan para penggemar film tersebut dijawab oleh Cameron sendiri yang lalu mengarahkan sekuelnya "Terminator 2: The Judgement Day" pada tahun 1992.
Kini dalam sekuel ini, Skynet kembali mengirim robot yang kali ini lebih canggih yaitu, T-1000 (Robert Patrick) yang diciptakan dari logam cair. Begitu canggihnya T-1000 itu karena mampu meniru segalanya yang ada di sekelilingnya seperti lantai atau orang lain berkat logam cair itu mampu berubah sesuai kemauannya. Selain itu, tampaknya tidak satupun senjata berat dapat menghentikannya. Tidak heran jika T-1000 jauh lebih berbahaya daripada T-800. T-1000 dikirim ke tahun 1995 untuk membunuh John Connor yang kini telah berusia 10 tahun (Edward Furlong).
Untunglah pihak pemberontak mengetahui rencana Skynet dan mengirim penolong yang ternyata adalah T-800 (Arnold Schwarzenegger) yang telah diprogram ulang untuk menolong John dan Sarah dari ancaman T-1000. T-1000 yang dalam sosok polisi hampir saja berhasil membunuh John jika saja tidak ditolong oleh T-800. Setelah melihat sendiri T-800 dan T-1000, akhirnya John sadar bahwa ibunya, Sarah Connor (Linda Hamilton) tidak gila seperti sangkaan orang.
Lantaran Sarah percaya ada robot pembunuh dari masa depan berusaha membunuhnya dan putranya, sehingga ia dianggap gila dan dimasukkan ke rumah sakit jiwa. John dan T-800 segera menyelamatkan sarah sebelum T-1000 berhasil mencapainya. Setelah bebas dari rumah sakit jiwa itu, Sarah berencana membunuh Dr. Miles Bennett Dyson (Joe Morton), ilmuwan dari perusahaan Cyberdine, yang mengembangkan sistem komputer cerdas berdasarkan potongan chip yang tersisa dari robot T-800 yang pertama. Sarah percaya jika ia membunuh Dr. Dyson, maka Skynet tidak akan tercipta sehingga tidak akkan pernah terjadi perang nuklir yang menghancurkan peradaban manusia.
Benarkah rencana Sarah itu cukup beralasan? Akankah John dan T-800 mengikuti kemauan Sarah untukm membunuh Dr. Dyson? Ataukah ada rencana lebih baik dari itu?