Latest Movie :

The Purge: Anarchy



Dikisahkan, pada tahun 2023, tanggal 21 Maret, adalah hari di mana masyarakat Amerika merayakan "Hari Pelampiasan". Dalam waktu 12 jam, pembunuhan di negeri itu dilegalkan oleh pemerintah.

Tidak ada rumah sakit yang buka dan pemerintah tidak menjamin keamanan dalam 12 jam itu. "Hari Pelampiasan" adalah wujud kebebasan dan pembebasan yang menemukan bentuk baru di Amerika.

Dampaknya? Bisa ditebak. Selama 12 jam, Amerika seperti neraka. Pembantaian besar-besaran, saling melampiaskan dendam, bahkan tidak jarang sesama anggota keluarga saling membunuh. Ditengarai "Hari Pelampiasan" berdampak pada merosotnya angka kriminalitas di Amerika dan berkurangnya kemiskinan. Maklum saja, banyak dari mereka memanfaatkan "Hari Pelampiasan" untuk membantai para gelandangan, orang miskin, dan pengangguran.

Apa yang terjadi di atas adalah kisah dalam film "The Purge" dan sekuel terbarunya "The Purge: Anarchy." Kedua seri "The Purge" disutradarai dan ditulis oleh James DeMonaco. "The Purge: Anarchy" rilis perdana pada 18 Juli 2014 dan kini sudah masuk ke Indonesia melalui jaringan bioskop 21.

Sutradara dan penulis naskah dengan cantik mampu mengambil tiga sudut pandang dalam "The Purge: Anarchy". Pertama, sebuah keluarga migran yang hidup pas-pasan, lalu sepasang kekasih yang terjebak dalam kekacauan "Hari Pelampiasan," dan terakhir, sudut pandang orang yang melakukan pelampiasan demi memuaskan dendam.

Terlepas dari plot cerita, "The Purge: Anarchy" seolah menjadi cermin kehidupan sosial, khususnya di Amerika Serikat. Sebuah sindiran untuk kebebasan, rasa kemanusiaan yang tertutup oleh keuntungan semu dari pemilik modal, hingga perjuangan kaum proletar yang semakin tergerus.

Banyak hal-hal implisit dikisahkan dalam film ini. Salah satu hal yang menarik adalah terlibatnya pemerintah secara aktif dalam memerangi kemiskinan dengan caranya sendiri. Kejam, namun tidak tampak di permukaan.

Pun, terselip isu rasisme yang tajam dalam film ini. Seolah menunjukkan bahwa apa yang dilakukan Amerika Serikat untuk memerangi rasisme terhadap kulit hitam hanyalah sebuah lips service.

Sebagai sekuel, film yang dibintangi Frank Frillo, Carmen Ejogo, Zach Gilford, Kiele Sanchez, dan Zoe Soul ini tampak berdiri sendiri. Tidak memiliki keterkaitan dengan film sebelumnya. Dengan budget USD9 juta, film ini mampu mendulang USD103,6 juta. 
(http://hiburan.metrotvnews.com/read/2014/09/04/287092/film-the-purge-anarchy-horor-pembunuhan-12-jam)
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. FILM AND GAMES "KUBU RAYET" - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger