SINOPSIS
he Woman in Black berlatar belakang kisah di tahun 1900-an dan bercerita mengenai seorang pengacara muda bernama Arthur Kipps (Radcliffe) yang ditugaskan untuk berangkat ke sebuah kota kecil bernama Crythin Gifford dan menyelesaikan berbagai permasalahan yang menyangkut harta kepemilikan dari Eel Marsh House yang pemiliknya baru saja meninggal dunia. Berbicara mengenai kematian, Arthur sendiri telah dihantui oleh kematian sang istri usai melahirkan anak pertama mereka. Meninggalnya sang istri tersebut telah membuat sosok Arthur menjadi lebih tertutup kepada banyak orang, termasuk kepada puteranya sendiri.
Berkeinginan untuk segera menyelesaikan tugasnya – yang dengan terpaksa ia lakukan karena tuntutan ekonomi dan ancaman bahwa dirinya akan dipecat jika gagal dalam pelaksanaan tugasnya, Arthur kemudian menemui berbagai keanehan di Crythin Gifford. Tidak hanya karena penduduk di desa tersebut yang sepertinya menolak kehadiran dirinya, Arthur juga kemudian mengalami berbagai hal aneh yang sepertinya tidak dapat diterima oleh akal sehat. Secara perlahan, Arthur mulai menelusuri berbagai misteri mengenai desa Crythin Gifford, tragedi yang menimpa pemilik Eel Marsh House sekaligus berusaha menghindari sebuah kutukan yang mungkin saja akan mengambil nyawa puteranya.
PENDAPAT
The Woman in Black berusaha menghadirkan daya tariknya melalui deretan kejutan-kejutan yang hadir melalui tampilan visual dan tata musiknya. Metode kejutan jump scare tersebut harus diakui cukup berhasil pada beberapa bagian. Namun, dengan lemahnya pendalaman penceritaan The Woman in Black, dan monotonnya cara penyajian kejutan tersebut, kejutan-kejutan tersebut lama-kelamaan terasa datar dan kehilangan sisi kejutannya. Sebuah sajian yang meyakinkan.