SINOPSIS
Dalam film pertamanya diceritakan utusan Kekaisaran Persia datang ke Kerajaan Sparta, meminta Raja Sparta tunduk pada Raja Xerxes. Namun Leonidas sang raja Sparta menolak mentah-mentah dan membunuh utusan Persia itu. Terjadilah peperangan Sparta melawan Persia. Meski hanya dengan 300 prajurit, tapi Leonidas berhasil bertarung dengan Raja Xerxes. Meskipun Leonidas akhirnya gugur di medan perang.
Pada film kedua, diceritakan bagaimana masa belia Xerxes. Ayahnya yang bernama Raja Darius I, tewas dalam peperangan. Darius dibunuh oleh jenderal perang asal Athena (Yunani) yang bernama Themistocles. Xerxes pun memendam dendam dan berniat menuntut balas akan kematian ayahnya. Satu dekade kemudian peperangan Yunani-Persia kembali terjadi. Pasukan yang sama-sama banyak ini bertarung dengan sengit.
PENDAPAT
Sekuelnya berjudul 300: Rise of an Empire baru saja dirilis dan kita akan mendapatkan sensasi yang sama. Jika mau dibandingkan, film pertamanya jauh lebih berkesan karena jalinan cerita yang saya anggap sangat heroik dan berfalsafah. Raja Sparta yang bernama Leonidas, digambarkan gugur sebagai pahlawan beserta 300 prajuritnya yang gagah perkasa. Dalam cerita selanjutnya, penonton akan digiring ke alur yang lebih kompleks dengan dua setting tahun yang berbeda. Pertama setting pada sepuluh tahun sebelum perang Thermopylae, yang kedua setting beberapa tahun setelah perang Thermophylae terjadi di mana pasukan dari Sparta bergabung dengan 30 ribu pasukan dari Yunani. Keduanya menyerang Persia dan inilah yang akan diceritakan di film kedua 300.