SINOPSIS
Di sebuah sekolah di Tokyo yang boleh saya bilang sangat tidak normal. Di sebuah kelas di sekolah itu ada tiga kelompok besar (dengan anggota 3 orang bisa dibilang besar nggak sih). Kelompok Lolita dengan pakaian khas gaya Lolita yang dipimpin oleh Keiko anak dari wakil kepala sekolah ini (Dua orang ini punya andil besar di film ini), kelompok Ganguro Girl yang dipimpin cewek berbadan besar (benar2 besar segalanya dari bagian hidung, mulut, telinga..hehhe) dengan kaki kuat seperti pelari marathon (orang ini juga punya peranan di film ini terutama kakinya), anggotanya juga nggak kalah aneh seperti pemimpinnya. Dan kelompok ketiga yang luar biasa aneh berisi cewek-cewek yang hobi mengiris-ngiris dan yang diiris bukan sembarangan yaitu tangannya sendiri. Kelompok ini dipimpin oleh Kiriko yang kemudian memenangkan kontes mengiris tangan. Oke, cukup sekian pengenalannya…mari kita lanjut ke inti ceritanya.
Di Kelas ini kedatangan murid cewek bernama Monami. Kedatangan dia membuat sebuah konflik terutama saat dia jatuh cinta Muzushima yang sudah berpacaran dengan Keiko.Monami ingin dia hidup bersama dengan Muzushima dan memberikan sepotong coklat yang berisi darahnya. Saat Muzushima memakan coklat berdarah ini sesuatu terjadi pada tubuhnya. Dia, menjadi doyan dengan darah. Ternyata Monami memberikan coklat itu agar Musuzhima berubah menjadi vampire. Hal ini tentu saja membuat Keiko yang notabene pacarnya marah.
PENDAPAT
Yeah…baru memasuki awal film, kita sudah disuguhi dengan darah darah dan darah yang muncrat mengotori layar televisi kita. Dan saya pun berharap akan disuguhi adegan lebih berdarah kebelakangnya. Dan yeah…..saya mendapatkan itu.
Otak saya berteriak kegirangan menyaksikan adegan-adegan ini. Saat Monami memakan seorang pria dan langsung turun hujan darah yang berasal dari leher sang pria. Monami begitu menikmati muncratan darah ini. Dan yang paling saya suka “KONTES MENGIRIS TANGAN” … yuhuu…sebuah kontes yang benar-benar luar biasa bahkan sampai membuat salah satu pesertanya kepotong karena semangat untuk memenangkannya. Bagaimana dengan logika di film ini? Oke untuk kali ini lebih baik kalian menyimpan logika di bagian tak penting di kepala anda karena film ini tidak memerlukan logika untuk menikmatinya.
Yeah…pokoknya saya suka film-film seperti ini….penuh darah, penuh adegan memenggal kepala dan tentu saja tanpa menggunakan logika untuk menikmatinya.
