SINOPSIS
Jalan cerita The Hunger Games: Catching Fire mengambil masa waktu hampir setahun semenjak berbagai insiden yang terjadi pada The Hunger Games. Katniss Everdeen (Lawrence) dan Peeta Mellark (Josh Hutcherson) kini sedang menjalani Victory Tour dan mengunjungi seluruh distrik yang ada di Panem berkat kemenangan mereka yang lalu di The 74th Annual Hunger Games. Meskipun nama mereka kini telah begitu popular dan menjadi pujaan banyak masyarakat Panem, namun baik Katniss maupun Peeta masih dihantui trauma yang begitu mendalam atas berbagai kematian yang harus mereka hadapi dalam kompetisi tersebut. Di saat yang bersamaan, kemenangan Katniss dan Peeta yang datang dari District 12 ternyata memberikan inspirasi bagi banyak masyarakat Panem untuk bergerak dan memberikan perlawanan bagi pemerintahan mereka yang bertangan besi. Hal inilah yang kemudian membuat President Coriolanus Snow (Donald Sutherland) mulai memikirkan sebuah cara untuk dapat menyingkirkan Katniss sekaligus membuktikan bahwa kekuasannya tidak dapat dikalahkan.
Keberadaan Simon Beaufoy dan Michael Arndt dalam departemen penulisan naskah The Hunger Games: Catching Fire jelas memberikan kontribusi yang sangat berarti bagi peningkatan kualitas jalan cerita film ini. Jika jalan cerita The Hunger Games sepertinya lebih berusaha untuk memberikan fokus pada kisah asmara yang terbentuk antara karakter Katniss dan Peeta – dengan hubungan antara karakter Katniss dan Gale menjadi kisah bayangannya, maka The Hunger Games: Catching Fire jelas memberikan ruang yang lebih luas bagi elemen-elemen penceritaan lain untuk dapat berkembang. Jangan salah. Romansa yang terbentuk antara ketiga karakter tersebut masih dihadirkan dalam penceritaan The Hunger Games: Catching Fire. Hanya saja, daripada menjadikannya sebagai sebuah sajian utama, Beaufoy dan Arndt memilih untuk menyajikan kisah romansa tersebut sebagai bagian tidak terpisahkan dari sebuah jalinan kisah yang lebih universal lagi. Keterikatan antara kisah romansa dengan elemen-elemen penceritaan lain dalam jalan cerita The Hunger Games: Catching Fire inilah yang membuat film ini mampu bercerita lebih kuat dan jauh, jauh lebih emosional dibandingkan dengan The Hunger Games.
PENDAPAT
Hadirnya Francis Lawrence, Simon Beaufoy dan Michael Arndt ternyata mampu mengangkat kualitas presentasi cerita dan pengarahan dari The Hunger Games: Catching Fire. Berkat jalinan cerita yang padat dari Beaufoy dan Arndt, The Hunger Games: Catching Fire tidak lagi terasa sebagai sebuah seri penceritaan yang berusaha menyenangkan para penonton young adult saja. Beaufoy dan Arndt memastikan bahwa penceritaan dari seri The Hunger Games turut bertambah dewasa seiring dengan berlanjutnya penceritaan seri film ini. Di kursi penyutradaraan, Lawrence mampu mengarahkan jalan ceritanya dengan sangat solid, menggarap cerita The Hunger Games: Catching Fire dengan ritme penceritaan yang tepat sekaligus mendapatkan penampilan akting terbaik dari jajaran pengisi departemen aktingnya, khususnya Jennifer Lawrence yang sekali lagi tampil begitu bersinar sebagai Katniss Everdeen. Sulit untuk membayangkan bagaimana seri berikut dari The Hunger Games akan mampu menyaingi penampilan kualitas dari The Hunger Games: Catching Fire. Sebuah sajian yang tetap menghibur namun lebih padat berisi dalam penyampaiannya.