SINOPSIS
Film ini rilis pada bulan Maret 2011 lalu, menceritakan tentang upaya pelarian seorang gadis muda (Baby Doll) dari pusat rehabilitasi mental dan psikis, Lennox Rehabilitation.
Setelah kematian mendadak ibunya, Baby Doll (Emily Browning) dan adik perempuannya hampir dibunuh oleh ayah tiri mereka yang jahat dan serakah dalam usahanya untuk mengklaim warisan mereka untuk dirinya sendiri.
Baby Doll mengambil pistol ayah tirinya dan mencoba untuk membunuh – tetapi sengaja membunuh adiknya sebagai gantinya. Hal ini menjadi alasan sempurna bagi ayah tirinya untuk mengklaim bahwa Baby Doll sudah gila terhadap apa yang telah ia lakukan dan mengirimnya ke Lennox Rehabilitation.
Di pusat Rehabilitasi ternyata ia mengetahui bahwa ayah tirinya bekerja sama dengan dokter setempat untuk mencuci otak Baby Doll agar tidak ingat lagi siapa dirinya. Dari sinilah ia berencana untuk kabur dari penjara tersebut.
Di setiap upayanya bersama kawan-kawannya untuk mendapatkan cara mencari jalan keluar. Ia berimajinasi melampaui ekspektasi yang ada di pikirannya. (khayalan tingkat tinggi, red)
***
Setelah film selesai, penonton akan membutuhkan waktu untuk memproses apa yang sebenarnya terjadi, mencerna dari berbagai adegan kemudian akan menangkap alur cerita yang lebih jauh dari perkiraan.
Kita akan disuruh menebak, dan penonton akan dituntut menguras otak sedikit untuk menggambarkan runtutan adegan scenes yang memang didesain agar penonton berfikir.
Kalau bisa saya katakan, agak mirip dengan cerita film Shutter Island dan Inception,, tetapi plot cerita memang lebih ringan dari kedua film Leonardo d’Caprio tersebut
Dari keseluruhan, acting cukup bagus, terutama action baby doll, kelihatan tanpa ekspresi ketika berimajinasi menghabisi lawan-lawanya, dan pemilihan soundtracknya juga ok ok punya.
Grafik animasinya juga bagus,, terutama director film Sucker Punch pernah menangai film 300 dan Watchmen,, ke-bayang-kan bagaimana sinematografi film ini > banyak efek komputernya ^^Film ini rilis pada bulan Maret 2011 lalu, menceritakan tentang upaya pelarian seorang gadis muda (Baby Doll) dari pusat rehabilitasi mental dan psikis, Lennox Rehabilitation.
Setelah kematian mendadak ibunya, Baby Doll (Emily Browning) dan adik perempuannya hampir dibunuh oleh ayah tiri mereka yang jahat dan serakah dalam usahanya untuk mengklaim warisan mereka untuk dirinya sendiri.
Baby Doll mengambil pistol ayah tirinya dan mencoba untuk membunuh – tetapi sengaja membunuh adiknya sebagai gantinya. Hal ini menjadi alasan sempurna bagi ayah tirinya untuk mengklaim bahwa Baby Doll sudah gila terhadap apa yang telah ia lakukan dan mengirimnya ke Lennox Rehabilitation.
Di pusat Rehabilitasi ternyata ia mengetahui bahwa ayah tirinya bekerja sama dengan dokter setempat untuk mencuci otak Baby Doll agar tidak ingat lagi siapa dirinya. Dari sinilah ia berencana untuk kabur dari penjara tersebut.
Di setiap upayanya bersama kawan-kawannya untuk mendapatkan cara mencari jalan keluar. Ia berimajinasi melampaui ekspektasi yang ada di pikirannya. (khayalan tingkat tinggi, red)
***
Setelah film selesai, penonton akan membutuhkan waktu untuk memproses apa yang sebenarnya terjadi, mencerna dari berbagai adegan kemudian akan menangkap alur cerita yang lebih jauh dari perkiraan.
Kita akan disuruh menebak, dan penonton akan dituntut menguras otak sedikit untuk menggambarkan runtutan adegan scenes yang memang didesain agar penonton berfikir.
Kalau bisa saya katakan, agak mirip dengan cerita film Shutter Island dan Inception,, tetapi plot cerita memang lebih ringan dari kedua film Leonardo d’Caprio tersebut
Dari keseluruhan, acting cukup bagus, terutama action baby doll, kelihatan tanpa ekspresi ketika berimajinasi menghabisi lawan-lawanya, dan pemilihan soundtracknya juga ok ok punya.
Grafik animasinya juga bagus,, terutama director film Sucker Punch pernah menangai film 300 dan Watchmen,, ke-bayang-kan bagaimana sinematografi film ini > banyak efek komputernya ^^
Setelah kematian mendadak ibunya, Baby Doll (Emily Browning) dan adik perempuannya hampir dibunuh oleh ayah tiri mereka yang jahat dan serakah dalam usahanya untuk mengklaim warisan mereka untuk dirinya sendiri.
Baby Doll mengambil pistol ayah tirinya dan mencoba untuk membunuh – tetapi sengaja membunuh adiknya sebagai gantinya. Hal ini menjadi alasan sempurna bagi ayah tirinya untuk mengklaim bahwa Baby Doll sudah gila terhadap apa yang telah ia lakukan dan mengirimnya ke Lennox Rehabilitation.
Di pusat Rehabilitasi ternyata ia mengetahui bahwa ayah tirinya bekerja sama dengan dokter setempat untuk mencuci otak Baby Doll agar tidak ingat lagi siapa dirinya. Dari sinilah ia berencana untuk kabur dari penjara tersebut.
Di setiap upayanya bersama kawan-kawannya untuk mendapatkan cara mencari jalan keluar. Ia berimajinasi melampaui ekspektasi yang ada di pikirannya. (khayalan tingkat tinggi, red)
***
Setelah film selesai, penonton akan membutuhkan waktu untuk memproses apa yang sebenarnya terjadi, mencerna dari berbagai adegan kemudian akan menangkap alur cerita yang lebih jauh dari perkiraan.
Kita akan disuruh menebak, dan penonton akan dituntut menguras otak sedikit untuk menggambarkan runtutan adegan scenes yang memang didesain agar penonton berfikir.
Kalau bisa saya katakan, agak mirip dengan cerita film Shutter Island dan Inception,, tetapi plot cerita memang lebih ringan dari kedua film Leonardo d’Caprio tersebut
Dari keseluruhan, acting cukup bagus, terutama action baby doll, kelihatan tanpa ekspresi ketika berimajinasi menghabisi lawan-lawanya, dan pemilihan soundtracknya juga ok ok punya.
Grafik animasinya juga bagus,, terutama director film Sucker Punch pernah menangai film 300 dan Watchmen,, ke-bayang-kan bagaimana sinematografi film ini > banyak efek komputernya ^^Film ini rilis pada bulan Maret 2011 lalu, menceritakan tentang upaya pelarian seorang gadis muda (Baby Doll) dari pusat rehabilitasi mental dan psikis, Lennox Rehabilitation.
Setelah kematian mendadak ibunya, Baby Doll (Emily Browning) dan adik perempuannya hampir dibunuh oleh ayah tiri mereka yang jahat dan serakah dalam usahanya untuk mengklaim warisan mereka untuk dirinya sendiri.
Baby Doll mengambil pistol ayah tirinya dan mencoba untuk membunuh – tetapi sengaja membunuh adiknya sebagai gantinya. Hal ini menjadi alasan sempurna bagi ayah tirinya untuk mengklaim bahwa Baby Doll sudah gila terhadap apa yang telah ia lakukan dan mengirimnya ke Lennox Rehabilitation.
Di pusat Rehabilitasi ternyata ia mengetahui bahwa ayah tirinya bekerja sama dengan dokter setempat untuk mencuci otak Baby Doll agar tidak ingat lagi siapa dirinya. Dari sinilah ia berencana untuk kabur dari penjara tersebut.
Di setiap upayanya bersama kawan-kawannya untuk mendapatkan cara mencari jalan keluar. Ia berimajinasi melampaui ekspektasi yang ada di pikirannya. (khayalan tingkat tinggi, red)
***
Setelah film selesai, penonton akan membutuhkan waktu untuk memproses apa yang sebenarnya terjadi, mencerna dari berbagai adegan kemudian akan menangkap alur cerita yang lebih jauh dari perkiraan.
Kita akan disuruh menebak, dan penonton akan dituntut menguras otak sedikit untuk menggambarkan runtutan adegan scenes yang memang didesain agar penonton berfikir.
Kalau bisa saya katakan, agak mirip dengan cerita film Shutter Island dan Inception,, tetapi plot cerita memang lebih ringan dari kedua film Leonardo d’Caprio tersebut
Dari keseluruhan, acting cukup bagus, terutama action baby doll, kelihatan tanpa ekspresi ketika berimajinasi menghabisi lawan-lawanya, dan pemilihan soundtracknya juga ok ok punya.
Grafik animasinya juga bagus,, terutama director film Sucker Punch pernah menangai film 300 dan Watchmen,, ke-bayang-kan bagaimana sinematografi film ini > banyak efek komputernya ^^
