SINOPSIS
Film yang didasarakan tiga tokoh di serial komik karya Frank Miller yang berjudul sama Sin City, berisi tembak-menembak di sebuah monochrome dengan mengubah-ubah antara keindahan eksplisit dan kengerian yang suram dilengkapi setting hitam-putih dari kota malam, diperankan oleh bintang-bintang ternama seperti Bruce Willis, Clive Owen, Rosario Dawson, Brittany Murphy, Benicio Del Toro dan Mickey Rourke. Disutradarai oleh seperti Rodriguez dengan bantuan sutradara istimewa Quentin Tarantino serta Miller sendiri, Sin City mencoba menguak dunia fantasi orang dewasa yang penuh keagresifan.Dikisahkan John Hartigan (Bruce Willis), polisi jujur terakhir di Basin City, harus melawan si licik dan rekan korupnya (Michael Madsen) untuk menyelamatkan Nancy berumur 11 tahun (Makenzie Vega) dari sarang putra seopprang senator sadis Yellow Bastard (Nick Stahl).
Dan sesudah delapan tahun, Nancy dewasa diperankan Jessica Alba yang berprofesi sebagai penari eksotik di Sin City. Gadis kecil ini rupanya tidak menikmati seluruh pilihan karir di Sin City. Kecuali untuk petugas pembebasan bersyarat(Carla Gugino) dan seorang pelayan wanita (Brittany Murphy), semua wanita yang lain adalah pelacur.Akhirnya mucul Dwight (Clive Owen), Dwight merupakan tokoh yang diciptakan dengan kesombongan, seorang psikopat kejam yang dipadukan dengan pembunuhan seorang polisi ganas Jackie Boy (Benicio Del Toro). Mengancam memecahkan gencatan senjata di antara polisi Basin City dan pelacuran yang dipimpin oleh gadis keras Gail (Rosario Dawson), yang menjalankan bisnis di Old Town.Dilengkapi dengan make-up ekstrim, prosthetic dan bekas luka, para aktor ini tampil melingkupi dunia fantasai orang dewasa dengan mengejek keagresifan. Film ini juga didukung beberapa bintang muda berbakat Hollywood seperti Brittany Murphy, Elijah Wood, Devon Aoki, Carla Gugino, Alexis Bledel.
PENDAPAT
Awalnya saya agak kesulitan menikmati "Sin City" karena caranya bercerita yang lebih mengandalkan narasi daripada dialog. Tapi setelah beberapa menit saya mulai terbiasa dan "Sin City" berubah jadi tontonan yang menyenangkan sekaligus menyenangkan. Menyenangkan karena film ini penuh dengan grafik yang unik. Jangan bayangkan teknik CGI kelas wahid, karena film ini dibuat seperti menghidupkan komik karya Frank Miller ke layar lebar secara total baik itu setting lokasi sampai penggambaran karakternya muncul dengan pewarnaan yang unik dan fresh. Karakterisasi tiap tokohnya juga menarik walaupun saya tetap paling suka dengan Marv yang dimainkan begitu baik oleh Mickey Rourke. Saya bilang mencengangkan karena diluar dugaan film ini banyak menampilkan adegan sadis secara lumayan frontal, dan itu adalah kejutan yang menyenangkan bagi saya. "Machete" yang dibuat Rodriguez terasa lembut dibandingkan dengan film ini.
Tidak saja dari visualnya, kisahnya juga sangat brutal. Ketidakadilan dan kerasnya Basin City benar-benar ditampilkan total disini membuat Gotham City yang penuh kejahatan saja terasa lembut. Karena dalam Basin City tidak ada sosok pembela kebenaran atau setidaknya polisi yang bisa menenangkan rakyatnya. Semuanya diisi kebrutalan, yang kuat menang dan yang lemah berakhir tragis. Tidak ada hukum, benar-benar kota yang penuh dosa. Saya tidak akan mengkritisi tentang rendahnya sisi humanisme film ini akibat terlalu sadis, karena saya tetap sangat terhibur dengan segala kebrutalan yang ada. Adegan aksi yang non-stop, grafik luar biasa nan unik, kebrutalan dimana-mana, karakter yang unuk juga. Saya sangat menunggu sekuelnya, ayo Robert Rodriguez!
Awalnya saya agak kesulitan menikmati "Sin City" karena caranya bercerita yang lebih mengandalkan narasi daripada dialog. Tapi setelah beberapa menit saya mulai terbiasa dan "Sin City" berubah jadi tontonan yang menyenangkan sekaligus menyenangkan. Menyenangkan karena film ini penuh dengan grafik yang unik. Jangan bayangkan teknik CGI kelas wahid, karena film ini dibuat seperti menghidupkan komik karya Frank Miller ke layar lebar secara total baik itu setting lokasi sampai penggambaran karakternya muncul dengan pewarnaan yang unik dan fresh. Karakterisasi tiap tokohnya juga menarik walaupun saya tetap paling suka dengan Marv yang dimainkan begitu baik oleh Mickey Rourke. Saya bilang mencengangkan karena diluar dugaan film ini banyak menampilkan adegan sadis secara lumayan frontal, dan itu adalah kejutan yang menyenangkan bagi saya. "Machete" yang dibuat Rodriguez terasa lembut dibandingkan dengan film ini.
Tidak saja dari visualnya, kisahnya juga sangat brutal. Ketidakadilan dan kerasnya Basin City benar-benar ditampilkan total disini membuat Gotham City yang penuh kejahatan saja terasa lembut. Karena dalam Basin City tidak ada sosok pembela kebenaran atau setidaknya polisi yang bisa menenangkan rakyatnya. Semuanya diisi kebrutalan, yang kuat menang dan yang lemah berakhir tragis. Tidak ada hukum, benar-benar kota yang penuh dosa. Saya tidak akan mengkritisi tentang rendahnya sisi humanisme film ini akibat terlalu sadis, karena saya tetap sangat terhibur dengan segala kebrutalan yang ada. Adegan aksi yang non-stop, grafik luar biasa nan unik, kebrutalan dimana-mana, karakter yang unuk juga. Saya sangat menunggu sekuelnya, ayo Robert Rodriguez!