SINOPSIS
Film ini diawali oleh cerita keberhasilan Roma memenangkan pertempuran di Germania dan germania secara otomatis jatuh ke wilayah Roma. Keberhasilan Roma ini tidak lepas dari peranan seorang Jendral terbaik yang pernah dimiliki oleh Roma, Maximus. Keberhasilan maximus memenangkan pertempuran yang ia pimpin membuat Caesar menetapkan Maximus sebagai pengganti Caesar setelah sang Kaisar meninggal nanti. Maximus bukanlah orang yang haus akan kekekuasaan, yang ia inginkan setelah Roma berhasil merebut Germania ialah pulang ke kampung halamannya bertemu dengan anak dan istrinya yang sekarang sedang menunggu kedatangannya.
Keputusan Kaisar untuk menjadikan Maximus sebagai penggantinya amat ditentang keras oleh putranya yang bernama Commondus. Commondus berpendapat bahwa dirinyalah yang berhak untuk menggantikan kedudukan ayahnya, karena dialah putra satu-satunya sang Caesar. Kenapa Caesar tidak menyerahkan kekuasannya kepada Commundus? Caesar beranggapan bahwa Commondus tidak pantas untuk menggantikan dia. Dalam setiap peperangan Commondus tidak pernah terlibat, dia pengecut. Berbeda dengan kakaknya yang lebih berani dibandingkan dengan Commondus. Sayangnya kakaknya itu seorang wanita. Oleh karena itulah Caesar menyerahkan jabatanya kepada Maximus ” Jenderal Terbaik Roma”.
Commondus mengetahui bahwa ayahnya akan menyerahkan kekaisarannya kepada Maximus, ia merencanakan untuk membunuh Caesar sebelum ayahnya itu mengumumkan bahwa Maximuslah yang menjadi penggantinya. Sang Caesar mati ditangan anaknya sendiri, Commondus. Maximus menyadari bahwa sang Caesar mati secara tidak wajar dan ia merasa kalau Commondus telah membunuh ayahnya sendiri. Maka dari itu ia tidak mau menjabat tanggan Commondus yang ingin menjadikan dia saudaranya. Merasa tersinggung oleh Maximus, Commondus memerintahkan untuk membunuh Maximus beserta keluarganya. Anak dan isteri maximus mati terbakar dan disalib hidup-hidup oleh para pesuruh Commondus. Maximus selamat dan diambil oleh seseorang untuk dijual sebagai budak.
Ia dibeli oleh seseorang yang pernah menjadi Gladiator di Coloseum, tempat terkenal di Roma dan menjadi salah satu keajaiban dunia. Maximus yang lebih dikenal namanya sebagai Spaniard (sebutan orang Spanyol) dibawa ke Roma untuk bertarung di Colloseum. Hal ini dimanfaatkannya untuk membalas dendam kepada Commondus yang telah membunuh keluarganya.
Maximus menang dalam pertarungan Gladiator yang ia hadapi. Rakyat Roma takjub akan penampilan Maximus sebagai Gladiator. Nama Maximus dielu-elukan oleh rakyat Roma ” Spaniard, Spaniard”(sebelum tau nama aslinya Maximus). Commondus juga kagum akan aksi yang Maximus tampailkan di depan ribuan Rakyat Roma (sebelum ia tau bahwa sang Gladiator itu adalah Maximus). Setelah tahu bahwa sang Gladiator itu adalah Maximus, ia geram. Dia menyiapkan pertandingan lagi untuk Maximus. Pertandingan ini penuh akan kecurangan, meskipun begitu Maximus dapat memenangkan pertandingan tersebut, dan Rakyat Roma yang menyaksikannya semakin mencintai Maximus.
Akhir dari cerita Film ini adalah pertarungan Gladiator antara Commondus dengan Maximus. Commondus mati ditangan Maximus, dan maximuspun mati karena sebelum pertandingan dimulai Maximus dicurangi, bahunya di tusuk. Maximus berpesan bahwa kekuasaan Roma harus berada di tangan Rakyat, dan senatorlah yang menjadi perwakilan rakyat. Maximus mati dan namanya harum dimata Rakyat Roma, sebagai seorang Jendral perang terbaik yang dimiliki oleh Roma dan sebagai Galdiator yang telah memenangkan massa.
Analisis
Berbeda dengan Film Troy yang lebih banyak mengedepankan unsur dewa-dewa yang paling dihormati, film Gladiator lebih sedikit. Film ini lebih mengedepankan cerita kepahlawanan sang Jendral perang Roma Maximus yang telah berhasil membuat wilayah Roma semakin luas.
Selain itu di dalam Film Troy mengusung cerita bahwa Raja memengang kekuasaan secara mutlak tanpa batas karena raja merupakan penjelmaan seorang dewa di bumi. Sedangkan pada film Gladiator tidak, kekuasan raja dibatasi oleh senator. Senator adalah penjelaman dari rakyat, wakil dari rakyat. Jadi dapat disimpulkan bahwa kekuasaan secara tidak langsung dipengang oleh Rakyat, tidak sepenuhnya dipegang oleh raja. Kekuasaan dan kebijakan seorang raja akan diawasi oleh senator sebagai penjelmaan dari Rakyat.
Unsur Mitos
Unsur kepercayaan terhadap dewa-dewi dalam filn gladiator tidak terlalu ditonjolkan, tetapi masih ada kepercayaan terhadap dewa-dewa daan mitos yang lain ketidakmungkinan seorang Gladiator dapat hidup setelah melakukan pertandingan Gladiator, dalam pertandingan Gladiator yang sesungguhnya, sang Gladiator tidak satu kali, dan pastinya sang Gladiator terbunuh pada saat pertandingan. Cerita sang Gladiator Maximus seolaah-olah dilebih-lebihkan.
Unsur Sejarah
Unsur sejarah dalam film Gladiator adalah tokoh-tokoh dalam film ini ada dalam sejarah seperti sang Caesar Marcus Aurellius, Commundus ,livius. Dan nama kota dari provinsi Roma Zuchabar itu ada dan peperangan antara Roma untuk menaklukkan Germanian di jelaskan tahunnya, yaitu 180 a.d.
Unsur Sastra
Film Gladiator ini merupakan karya sastra berupa fiksi, api ada unsur sejarah yang di masukkan. Unsur fiksi disini adalah cerita matinya Commudus yang begitu cepat, padahal sejarahnya Commudus itu masa pemerintahanya cukup lama, satu dekade.