SINOPSIS
Adèle Blanc-Sec (Louise Bourgoin) awalnya adalah seorang penulis novel namun akhirnya wanita cantik ini lebih sering terlibat petualangan seru saat mengadakan penelitian untuk novel yang ia tulis. Kali ini petualangan membawa Adele ke Mesir untuk mencari seorang dukun kuno yang kabarnya mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Petualangan ini berawal ketika adik Adele mengalami kecelakaan saat sedang bermain tenis. Kecelakaan ini membuat adik Adele mengalami kerusakan otak yang tak mungkin disembuhkan. Satu-satunya harapan adalah bila Adele bisa menemukan dukun sang Firaun ini dan membangkitkannya dari kematian. Ini bukan urusan mudah karena ada pihak yang tak menginginkan Adele membangkitkan mumi sang dukun ini karena mereka berharap bisa mengeruk keuntungan dari harta tak ternilai ini.
Ini juga bukan satu-satunya masalah yang dihadapi Adele karena ternyata di Paris, tempat kediaman Adele, ternyata ada masalah yang tak bisa diselesaikan dengan gampang. Ilmuwan yang seharusnya membangkitkan mumi dukun ini dari kematian ternyata telah dihukum mati lantaran menetaskan telur dinosaurus yang sekarang membuat kekacauan di seluruh penjuru kota Paris.
(http://www.kapanlagi.com/film/internasional/the-extraordinary-adventures-of-adele-blanc-sec-membangkitkan-mumi-sang-dukun.html)
PENDAPAT
“The Extraordinary Adventures of Adèle Blanc-Sec” beruntung sekali bisa memajang nama Louise Bourgoin untuk berperan sebagai karakter utama Adèle Blanc-Sec, dengan porsi layar yang banyak, Louise dengan sangat meyakinkan telah menjelma menjadi seorang perempuan Paris yang mandiri, petualang sejati, tidak pernah menyerah ketika mewujudkan keinginannya apalagi untuk menyembuhkan adiknya, sifatnya yang satu ini kadang membuat dia terkesan antagonis karena selalu menempatkan kepentingan pribadi di atas segala-galanya dan tidak peduli dengan orang lain, termasuk juga terlewat keras kepada pria yang sebetulnya menyukainya.
Kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh karakter Adèle yang dimainkan dengan mantab oleh Louise pun makin lengkap pada saat karakter-karakter lain juga mampu mengimbangi dominasi karakter Adèle. Jajaran pemain seperti Gilles Lellouche dan Jacky Nercessian sanggup bermain dengan baik dalam balutan make-up yang sungguh fantastis. Selain aktor dan aktrisnya, “The Extraordinary Adventures of Adèle Blanc-Sec” juga didukung oleh departemen artistik, desain produksi, kostum, dan juga make-up yang handal dalam mengerjakan tugasnya masing-masing, mewujudkan setting meyakinkan kota Paris pada tahun 1912, menghadirkan kemegahan gedung-gedungnya, memamerkan keindahan fashion-nya, serta menyulap para pemain menjadi karakter-karakter yang unik, termasuk Jacky Nercessian yang disini dipermak menjadi ilmuwan yang sudah jompo.
Sebagai sebuah hiburan, “The Extraordinary Adventures of Adèle Blanc-Sec” tentunya tidak akan mengecewakan, ditangan seorang Luc Besson film ini menjelma dari yang kelihatannya biasa saja menjadi sajian penuh pengalaman ajaib, petualangan yang aneh, dan memperkenalkan kita dengan karakter-karakter yang juga unik. Jika melihat ending-nya yang menjanjikan sebuah sekuel, saya tentunya berharap Luc Besson mau kembali menghadirkan petualangan seru lainnya bersama Adèle Blanc-Sec. Untuk sekarang, saya cukup puas dengan ajakannya berpetualang bersama Adèle di kota Paris, ditemani Ptereodactyl pemarah dan mumi yang secara mengejutkan ditampilkan kocak.
(https://adithiarangga.wordpress.com/2011/04/15/the-extraordinary-adventures-of-adele-blanc-sec/)