SINOPSIS
Dari judulnya, film ini memang dibawa ke arah komedi. Kita diajak melihat tokoh pocong yang selama ini seram menjadi lucu. Mungkin, karena masih ingin mempertahankan beberapa sisi ngeri, maka tidak seketika kemunculan pocong menjadi bahan tertawaan. Dengan gambar yang biasa-biasa saja, film ini mengandalkan tokoh-tokoh komedi untuk membangun cerita seperti Zacky Zimah, Bolot, dan Mpok Atiek. Sebagai pelengkap dan pemanis, Joanna Alexandra melengkapi film ini.
Kisah berawal dari hantu pocong yang gemar meneror para penghuni rumah kos Wawan, Hary, Boy dan Tedi. Bahkan kemudian Tedi harus tertabrak mobil, ketika ia ketakutan dikejar pocong sehingga Tedi harus dirawat di rumah sakit. Esoknya, Hary dan Wawan segera mendatangi dukun sakti untuk meminta perlindungan. Tapi ternyata, keris pemberian dukun untuk melindungi Wawan dan Hary tidak membuat pocong berhenti mengejar.
Kecelakaan yang menimpa Tedi dan Hary, membuat Wawan dan Boy semakin ketakutan. Tapi mereka tidak bisa menghindar lagi dari dendam pocong. Malam berikutnya, Wawan yang harus mengalami kecelakaan dengan mobilnya, karena pocong terus menerornya. Boy panik, sehingga ia akhirnya mengakui kesalahannya kepada Ririn dan Mirna teman kostnya. Ternyata, Hary cs sudah berbuat kesalahan, yaitu telah membunuh tidak sengaja seorang gadis bernama Lastri.
Kejadiannya, suatu hari Wawan membuat skenario untuk menjodohkan Hary dengan Lastri, teman sekampusnya. Wawan bersama Boy mengajak Lastri untuk ikut pulang dengan mobil Wawan. Di tengah jalan mobil Wawan mogok, padahal itu hanya rekayasa saja. Wawan menawarkan kepada Lastri untuk pulang bersama Hary. Ia bahkan menjamin Lastri akan baik-baik saja bersama Hary, karena Hary teman baiknya. Padahal, maksud Wawan menawarkan Lastri ikut bersama Hary, semata-mata supaya Lastri bisa dekat dengan Hary.
Lastri mencium gelagat tersebut. Ia merasa tersinggung diperlakukan seperti itu oleh Wawan. Lastri marah, kemudian pergi meninggalkan Wawan cs. Wawan berusaha mengejar Lastri, dan Lastri mempercepat jalannya. Tiba-tiba saja kaki Lastri tersandung batu dan terjatuh. Seketika itu Lastri terkapar tak sadarkan diri. Bahkan, setelah diperiksa nadinya, ternyata Lastri telah meninggal. Wawan cs panik. Mereka saling menyalahkan.
Malam itu mereka menyimpan mayat Lastri di gudang. Tapi karena khawatir mayat itu akan membusuk dan tercium orang, esoknya mereka memutuskan untuk menguburkan mayat Lastri (dengan mengenakan kain kafan) secara layak di tanah kosong. Mayat Lastri penasaran, dan akhirnya pocong 'mengejar-ngejar' mereka semua.
Kisah berawal dari hantu pocong yang gemar meneror para penghuni rumah kos Wawan, Hary, Boy dan Tedi. Bahkan kemudian Tedi harus tertabrak mobil, ketika ia ketakutan dikejar pocong sehingga Tedi harus dirawat di rumah sakit. Esoknya, Hary dan Wawan segera mendatangi dukun sakti untuk meminta perlindungan. Tapi ternyata, keris pemberian dukun untuk melindungi Wawan dan Hary tidak membuat pocong berhenti mengejar.
Kecelakaan yang menimpa Tedi dan Hary, membuat Wawan dan Boy semakin ketakutan. Tapi mereka tidak bisa menghindar lagi dari dendam pocong. Malam berikutnya, Wawan yang harus mengalami kecelakaan dengan mobilnya, karena pocong terus menerornya. Boy panik, sehingga ia akhirnya mengakui kesalahannya kepada Ririn dan Mirna teman kostnya. Ternyata, Hary cs sudah berbuat kesalahan, yaitu telah membunuh tidak sengaja seorang gadis bernama Lastri.
Kejadiannya, suatu hari Wawan membuat skenario untuk menjodohkan Hary dengan Lastri, teman sekampusnya. Wawan bersama Boy mengajak Lastri untuk ikut pulang dengan mobil Wawan. Di tengah jalan mobil Wawan mogok, padahal itu hanya rekayasa saja. Wawan menawarkan kepada Lastri untuk pulang bersama Hary. Ia bahkan menjamin Lastri akan baik-baik saja bersama Hary, karena Hary teman baiknya. Padahal, maksud Wawan menawarkan Lastri ikut bersama Hary, semata-mata supaya Lastri bisa dekat dengan Hary.
Lastri mencium gelagat tersebut. Ia merasa tersinggung diperlakukan seperti itu oleh Wawan. Lastri marah, kemudian pergi meninggalkan Wawan cs. Wawan berusaha mengejar Lastri, dan Lastri mempercepat jalannya. Tiba-tiba saja kaki Lastri tersandung batu dan terjatuh. Seketika itu Lastri terkapar tak sadarkan diri. Bahkan, setelah diperiksa nadinya, ternyata Lastri telah meninggal. Wawan cs panik. Mereka saling menyalahkan.
Malam itu mereka menyimpan mayat Lastri di gudang. Tapi karena khawatir mayat itu akan membusuk dan tercium orang, esoknya mereka memutuskan untuk menguburkan mayat Lastri (dengan mengenakan kain kafan) secara layak di tanah kosong. Mayat Lastri penasaran, dan akhirnya pocong 'mengejar-ngejar' mereka semua.
PENDAPAT
di film ini ga ada adegan paha-dada seperti film horor-bokep indonesia sebelumnya. Ya meskipun film ini banyak minusnya, setidaknya dengan tidak adanya paha-dada bisa membuat gue cukup lega. Bukannya kenapa, gue muak dengan melihat paha-dada seperti itu.
Dan setelah gue browsing sana-sini ternyata si masterpiece dari film ini adalah Nayato ! Waw ! Bravo sekali ! *tepuk tangan* pantes aja. Gue ga kaget, pantes kok dia ngelakuin itu. Nayato menggunakan nama samarannya bukan Ian Jacobs sih, makanya gue ketipu. Sepertinya gue harus menuruti kata temen sesama movie-reviewer gue, kalo dimana ada pocong disitu ada nayato.
Dan setelah gue browsing sana-sini ternyata si masterpiece dari film ini adalah Nayato ! Waw ! Bravo sekali ! *tepuk tangan* pantes aja. Gue ga kaget, pantes kok dia ngelakuin itu. Nayato menggunakan nama samarannya bukan Ian Jacobs sih, makanya gue ketipu. Sepertinya gue harus menuruti kata temen sesama movie-reviewer gue, kalo dimana ada pocong disitu ada nayato.
At least, film ini masih sedikit layak ditonton buat kalian yang pingin menonton.
SCREENSHOTS