SINOPSIS
Kala bumi berevolusi dan tak layak huni, manusia bermigrasi ke penjuru angkasa menemukan planet-planet untuk dihuni. Setelah perjananan panjang, mereka menemukan rumah baru yang disebut Noval Prime.
Kedamaian hidup manusia berbasis teknologi canggih terusik kala pasukan keamanan The Rangers Corps yang diketuai oleh Jendral Cypher Raige (Will Smith) berseteru melawan sekelompok alien S'krell yang berambisi menaklukkan Noval Prime.
Alien pembasmi manusia bernama Ursa pun diciptakan dengan kekuatan utama menyebarkan rasa takut dan meniupkan kenangan buruk. Namun kekuatan Ursa dapat ditaklukkan oleh Cypher Raige dengan cara mengelabui indera sang alien yang disebut dengan ghosting.
Pada akhirnya The Rangers Corps membawa kemenangan perseteruan sengit itu meski sebelumnya, putri sulung Cypher Raige, Senshi Raige (Zoe Kravitz), terbunuh.
Adalah Kitai Raige (Jade Smith), putra bungsu Jendral Cypher Raige, hidup di bawah bayang-bayang kehebatan ayahnya yang melegenda dan kematian sang kakak. Ia tumbuh menjadi remaja yang berambisi untuk menujukkan kualitas dirinya sebagai petarung unggul untuk menjadi bagian dari The Ranger Corps.
Namun dia gagal dan membuat ayahnya marah besar. Kelembutan hati sang ibu, Faia Raige (Sophie Okonedo) yang akhirnya menyatukan ayah dan anak itu dalam sebuah perjalanan misi ke Iphitos, membawa monster Ursa turut serta.
Disinilah klimaks dimulai, pesawat luar angkasa yang dinaiki oleh Cypher dan Kitai terpaksa mendarat di bumi, planet kelas 1 yang dikarantina paska benturan dengan asteroid. Tak ada kru pesawat yang hidup, mengharuskan ayah anak itu berjuang menyelamatkan diri. Bumi tak ramah lagi, semua makhluk hidup berovolusi dengan insting membunuh manusia, temperatur bumi tak menentu.
Cypher yang terluka parah hanya bisa pasrah. Ia duduk di depan monitor dan memberi insturksi pada Kitai untuk menjelajah Bumi, menemukan alat sensor penyelamat yang terjatuh di suatu tempat. Berbekal tekad untuk hidup dan pembuktian kepada sang Ayah, Kitai harus menjelajahi Bumi seorang diri. Satu demi satu tantangan dihadapi oleh Kitai.
Bertarung melawan Babon raksasa, terkontaminasi racun lintah, bertahan dalam suhu ekstrim bumi hingga akhirnya bergulat dengan Ursa. Kegagalannya menjadi Ranger justru menumbuhkan keberaniannya melawan musuh bebuyutan, bahkan berhasil melakukan ghosting. Sang musuh tumbang, suar penyelamat ditemukan, dan mereka berdua pun selamat.
PENDAPAT
Kisah bertahan hidup yang terdapat dalam film besutan sutradara M. Night Shyamalan (The Last Airbender, The Sixt Sense) ini berawal dari ide Will Smith. Sosok Jaden Smith yang menjadi pelaku utama, hampir dari 80 persen adegan di film terasa menjemukan.
Meski mengusung genre science fiction yang kini sedang populer, nyatanya Shyamalan gagal menghadirkan kekuatan film action yang sesungguhnya. Tak banyak kejutan yang terjadi di sepanjang film. Adegan laga tak kuat memikat, unsur dramatis konflik dengan musuh pun dirasa kurang begitu mengena. Tak ayal, penonton akhirnya menikmati saja alam imajinasi yang disuguhkan oleh visual apiknya.
Kekuatan akting dan kharisma Will Smith tenggelam begitu saja ditelan minim adegan yang dimainkannya. Anda mungkin akan kecewa melihat Will Smith hanya terduduk tak berdaya di kokpit pesawat hampir sepanjang film. Sedangkan Jaden, terlihat tak terlalu menguasai panggung laga dengan kualitas akting yang seharusnya bisa memikat.
Ceritanya sedemikian klise sebenarnya, hanya yang menjadi istimewa adalah tawaran dunia imajinasi berbeda itu saja. Film ini cukup menghibur bagi anda yang doyan berimajinasi, menjelajah ke hal baru di After Earth. Drama keluarga yang dihadirkan, meski tak cukup kuat menjadi latar cerita, tetap terasa khas dengan pesan moral ala Will Smith.
Kedamaian hidup manusia berbasis teknologi canggih terusik kala pasukan keamanan The Rangers Corps yang diketuai oleh Jendral Cypher Raige (Will Smith) berseteru melawan sekelompok alien S'krell yang berambisi menaklukkan Noval Prime.
Alien pembasmi manusia bernama Ursa pun diciptakan dengan kekuatan utama menyebarkan rasa takut dan meniupkan kenangan buruk. Namun kekuatan Ursa dapat ditaklukkan oleh Cypher Raige dengan cara mengelabui indera sang alien yang disebut dengan ghosting.
Pada akhirnya The Rangers Corps membawa kemenangan perseteruan sengit itu meski sebelumnya, putri sulung Cypher Raige, Senshi Raige (Zoe Kravitz), terbunuh.
Adalah Kitai Raige (Jade Smith), putra bungsu Jendral Cypher Raige, hidup di bawah bayang-bayang kehebatan ayahnya yang melegenda dan kematian sang kakak. Ia tumbuh menjadi remaja yang berambisi untuk menujukkan kualitas dirinya sebagai petarung unggul untuk menjadi bagian dari The Ranger Corps.
Namun dia gagal dan membuat ayahnya marah besar. Kelembutan hati sang ibu, Faia Raige (Sophie Okonedo) yang akhirnya menyatukan ayah dan anak itu dalam sebuah perjalanan misi ke Iphitos, membawa monster Ursa turut serta.
Disinilah klimaks dimulai, pesawat luar angkasa yang dinaiki oleh Cypher dan Kitai terpaksa mendarat di bumi, planet kelas 1 yang dikarantina paska benturan dengan asteroid. Tak ada kru pesawat yang hidup, mengharuskan ayah anak itu berjuang menyelamatkan diri. Bumi tak ramah lagi, semua makhluk hidup berovolusi dengan insting membunuh manusia, temperatur bumi tak menentu.
Cypher yang terluka parah hanya bisa pasrah. Ia duduk di depan monitor dan memberi insturksi pada Kitai untuk menjelajah Bumi, menemukan alat sensor penyelamat yang terjatuh di suatu tempat. Berbekal tekad untuk hidup dan pembuktian kepada sang Ayah, Kitai harus menjelajahi Bumi seorang diri. Satu demi satu tantangan dihadapi oleh Kitai.
Bertarung melawan Babon raksasa, terkontaminasi racun lintah, bertahan dalam suhu ekstrim bumi hingga akhirnya bergulat dengan Ursa. Kegagalannya menjadi Ranger justru menumbuhkan keberaniannya melawan musuh bebuyutan, bahkan berhasil melakukan ghosting. Sang musuh tumbang, suar penyelamat ditemukan, dan mereka berdua pun selamat.
PENDAPAT
Kisah bertahan hidup yang terdapat dalam film besutan sutradara M. Night Shyamalan (The Last Airbender, The Sixt Sense) ini berawal dari ide Will Smith. Sosok Jaden Smith yang menjadi pelaku utama, hampir dari 80 persen adegan di film terasa menjemukan.
Meski mengusung genre science fiction yang kini sedang populer, nyatanya Shyamalan gagal menghadirkan kekuatan film action yang sesungguhnya. Tak banyak kejutan yang terjadi di sepanjang film. Adegan laga tak kuat memikat, unsur dramatis konflik dengan musuh pun dirasa kurang begitu mengena. Tak ayal, penonton akhirnya menikmati saja alam imajinasi yang disuguhkan oleh visual apiknya.
Kekuatan akting dan kharisma Will Smith tenggelam begitu saja ditelan minim adegan yang dimainkannya. Anda mungkin akan kecewa melihat Will Smith hanya terduduk tak berdaya di kokpit pesawat hampir sepanjang film. Sedangkan Jaden, terlihat tak terlalu menguasai panggung laga dengan kualitas akting yang seharusnya bisa memikat.
Ceritanya sedemikian klise sebenarnya, hanya yang menjadi istimewa adalah tawaran dunia imajinasi berbeda itu saja. Film ini cukup menghibur bagi anda yang doyan berimajinasi, menjelajah ke hal baru di After Earth. Drama keluarga yang dihadirkan, meski tak cukup kuat menjadi latar cerita, tetap terasa khas dengan pesan moral ala Will Smith.